Saat itu sedang ada renovasi bangunan, ketika sebuah pengumuman di sebuah kampus di Yogyakarta diumumkan lewat pengeras suara.
"Domohon kepada para mahasiswa yang memarkirkan mobilnya di sayap barat untuk memindahkan mobilnya ke sayap timur karena akan diadakan pengangkatan puing-puing bangunan di belakang gedung melalui sayap barat."
Empat puluh menit kemudian, disusul pengumuman dari pengeras suara:
"Domohon kepada empat puluh mahasiswa yang baru saja memindahkan 7 mobil di sayap barat untuk kembali ke kelas."
=============================================
Pada suatu sore, sebuah mobil tanpa sengaja masuk ke dalam area rahasia militer di daerah Ambarawa, sehingga para tentara sangat terkejut akan kedatangan mobil tersebut. Akhirnya mereka menangkap sopir dan memasukkan mereka ke dalam ruang interogasi.
Sang sopir akhirnya bercerita bahwa dia sedang dalam perjalanan dari Semarang ke Jogja dan tiba-tiba ada kabut sehingga dia menjadi tersesat dan akhirnya tanpa sengaja masuk ke area tersebut. Akhirnya tentara mengerahkan intel dari BIN untuk menyelidiki identitas sopir dan menahannya selama 1 malam untuk diinvestigasi.
Pada hari berikutnya, mereka akhirnya menemukan bahwa sopir tersebut memang tersesat dan bukan seorang mata-mata. Mereka mengisi bahan bakar mobil dan mengingatkan sopir bahwa "tidak ada markas rahasia", termasuk dengan ancaman akan memenjarakan dia seumur hidup, dan militer akhirnya memberitahukan jalur untuk ke Jogja dan mengantarnya sampai jalan raya.
Sore setelah kejadian itu, seakan tidak percaya, mobil yang sama masuk kembali ke markas rahasia militer. Para prajurit mengelilingi mobil, hanya saja sekarang ada 2 orang berada di mobil.
Sopir yang sama keluar dari mobil dan berkata, "Anda boleh melakukan apa saja terhadap saya, tapi istri saya sedang ada di dalam mobil dan anda harus menjelaskan kepadanya di mana saya semalam..."