Teknik-teknik ini biasa digunakan oleh para jutawan dalam menggandakan uang mereka. Terdapat 3 prinsip simpanan yang biasa mereka gunakan.
Prinsip Pertama: Lebih Cepat Menyimpan Maka Lebih Menguntungkan
Apakah pernah terpikirkan, jika seseorang yang berumur 25 tahun menyimpan uang di bank Rp 100.000 per bulan (Rp 1.200.000 per tahun) akan terkumpul uang sebanyak Rp 349.000.000 saat dia berumur 65 tahun (asumsi bunga 8% per tahun)? Jika dia menunda untuk melakukan hal itu selama setahun, maka kerugiannya sebanyak Rp 27.800.000. Jika menundanya 5 tahun jumlahnya berkurang sebanyak Rp 120.000.000, dan jika 10 tahun maka kerugian akan membengkak menjadi Rp 200.000.000! Dengan Rp 100.000 per bulan, jumlah yang disimpan selama 10 tahun adalah Rp 12.000.000 tetapi kekayaan yang hilang sebanyak Rp 200.000.000.
Hal ini dikarenkan oleh dampak dari bunga compound, yaitu uang yang tersimpan di bank akan dikenakan bunga tiap tahunnya. Seperti pengembala kambing yang akan mendapat 2, 4, 8, 16, 32, 64, 128, 256 dan seterusnya apabila kambing-kambingnya beranak dan beranak lagi. Adalah sesuatu yang sangat rugi jika kita masih saja menunggu, dan seakan menjadi sebuah tragedi jika tidak menyimpan sedikitpun. Jadi, mulailah menyimpan hari ini juga!
Prinsip Kedua: Kapan Menyimpan Sama Penting Dengan Berapa Banyak Yang Disimpan
Misalnya, dua orang yang sama umurnya telah memasukkan uang di bank Rp 5.000.000 per tahun selama 15 tahun. Jumlahnya mencapai Rp 75.000.000. Orang pertama mulai menyimpan dari umur 20 hingga 35, sebelum menikah. Orang yang kedua menyimpan jumlah yang sama tetapi setelah anak-anaknya bekerja. Dia menyimpan sebanyak Rp 75.000.000 dari umur 55 hingga 65.
Sewaktu berumur 65 tahun, orang yang pertama tadi, jika dia tidak mengambil simpanannya maka jumlah uang yang dimiliki menjadi Rp 750.000.000! 10 kali lipat dari jumlah yang disimpan orang kedua, walaupun keduanya menyimpan dalam jumlah yang sama. Perbedaannya adalah bukan berapa banyak yang disimpan tetapi kapan simpanan itu mulai dibuat. Kesimpulannya adalah kita perlu menyimpan sebanyak mungkin dan seawal mungkin!
Prinsip Ketiga: Berapa Banyak Yang Disimpan Lebih Penting Daripada Berapa Banyak Penghasilan
Nampaknya memang membingungkan, tetapi memang tidak perlu mempunyai penghasilan besar untuk menjadi kaya. Di negara maju, banyak orang dengan penghasilan biasa tapi telah menjadi kaya karena mereka berhemat dan menyimpan lebih banyak daripada orang lain. Mereka yang dengan konsisten bisa menyimpan lebih dari 10%, akan menjadi lebih cepat kaya daripada mereka yang tidak menyimpan.
Contohnya satu keluarga yang berpenghasilan Rp 30.000.000 per tahun. Katakanlah mereka berhemat dan berhasil menyimpan 25% dari penghasilannya sebulan di bank, menjadi Rp 7.500.000 per tahun (Rp 625.000 per bulan). Setelah 25 tahun, penghasilan yang dikumpulkannya adalah Rp 594.000.000. Sekarang bandingkan dengan keluarga yang berpenghasilan Rp 50.000.000 per tahun, tetapi mereka suka berbelanja dan berfoya-foya sehingga hanya menyimpan sebanyak 5% dari penghasilannya atau Rp 2.500.000 per tahun (Rp 208.333 per bulan). Setalah 25 tahun, penghasilan yang terkumpul di bank hanya sebanyak Rp 198.000.000.